Kamis, 12 Oktober 2017

MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN



MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN

A. MAKNA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
1.Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya 1) tingkah laku ; 2)macam ,jenis ;3)lagu : music,langgam 4) warna, corak,ragi ; 5) (ling) laras (tata bahasa). Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam : berjenis –jenis ; perihal ragam; hal jenis
Keragaman yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang , terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideology, adat kesopanan , serta situasi ekonomi
2.Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya adalah sama tingkatan (pangkat ,kedudukan ).Dengan demikian konteks kesederajatan di sini adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkat hierrarki.







B.UNSUR UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
1.Suku Bangsa dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit,ukuran-ukuran tubuh, mata,ukuran kepala,dan lain sebagainya.
Di Indonesia, terutama bagian barat mulai dari Sulawesi adalah termasuk ras mongoloid melayu muda (deutero Malayan mongoloid ). Kecuali batak dan toraja yang termasuk mongoloid melayu tuan ( proto Malayan mongoloid ). Sebelah timur Indonesia termasuk ras Astroloid, termasuk bagian NT. Sedangkan kelompok terbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan chia yang termasuk Astratic Mongoloid.
2.Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus di pegang  dan di patuhi manusia. Ikatan yang di maksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat di tangkap dengan pancaindra. Namun, mempunyai pengaruh yang besar  sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Harun Nasution : 10 )
Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit diukur secara rinci dan tepat. Hal ini pula yang barangkali menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang agama. Namun, apapun bentuk kepercayan yang dianggap sebagai agama, tampaknya memang memiliki ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama primitive maupun agama monoteisme .Menurut Robert H.thouless, fakta menunjukan bahwa agama berpusat pada Tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh diabaikan (psikologi Agama :14 )
Masalah agama tak mungkin dapat di pisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah :
  1. Berfungsi edukatif : ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang
  2. Berfungsi Penyelamat
  3. Berfungsi sebagai perdamaian
  4. Berfungsi sebagai social control
  5. Berfungsi sebagai pemupuk rsa solidaritas
  6. Berfungsi trasformatif
  7. Berfungsi kreatif
  8. Berfungsi sublimstif
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsur penting dalam keragaman bangsa Indonesia.Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang diakui di Indonesia
3. Ideologi dan Politik
Ideologi ialah istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental.Ideologi membantu untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik mencakup baik konflik antara individu-individu dan kelompok untuk memperoleh kekuasaan, yang digunakan oleh pemegang bagi keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukkan.Politik juga bermakna usaha untuk menegakkan ketertiban social .
Keragaman masyarakat Indonesia dalam ideology dan politik dapat dilihat dari banyaknya partai politik sejak berakhirnya orde lama. Meskipun pada dasarnya Indonesia hanya mengakui satu ideology, yaitu pancasila yang benar-benar mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia
4. Tata Krama
Tata krama di anggap dari Bahasa Jawa yang berarti ‘’adat sopan santun, basa-basi ‘’ pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku , adat istiadat , tegur sapa,ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan –aturan yang kaluau dipatuhi  diharapkan akan tercipta interaksi social yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang I bersangkutan.indonesia memiliki beragam suku bangsa di mana setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri meskipun karena adanya sosialisasi nilai-nilai dan norma secara turun-temurun dan berkrsinambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiiki adat dan kesopanan yang relative sama.
5.Kesenjangan Ekonomi
            Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal itu tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.
6. Kesenjangan Sosial
            Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat , pangkat, dan strata social yang hierarkis. Hal ini, dapat terlihat dan dirasakandengan jelas dengan adanya penggolongan orang berdasarkan kasta.
Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan social yang tidak saja dapat menyakitkan, namunjuga membahayakan bagi kerukunan masyarakat.Tak hanya itu bahkan menjadi sebuah pemicu perang antar etnis  atau suku.

C. PENGARU KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAM,BERMASYARAKAT , BERNEGARA ,DAN KEHIDUPAN GLOBAL
            Berdirinya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh masyarakat yang demikian majemuk,baik secara etnis,geografis, kultural, maupun religious. Kita tidak dapat mengingkari sifat pluralistic bangsa kita. Sehingga kita perlu memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa kebudayaan beragam yang dianut oleh warga negara Indonesia. Masalah suku bangsa dan, kesatuan –kesatuan nasional di Indonesia telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu negara yang multietnik memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menginvestasikan peranan identitas nasional dan solidaritas nasional di antara warganya. Gagasan tentang kebudayaan nasional Indonesia yang menyangkut kesadaran dan identitas sebagai suatu bangsa telah dirancang saat bangsa kita belum merdeka.
Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni.Perbedaan yang mewujud baik secara fisik maupun mental, sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk memciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Di kehidupan sehari-hari, kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa d bernegara ,mewarisi perilaku dan kegiatan kita.Berbagai kebudayaan itu beriringian, saling melengkapi, bahkan mampu untuk saling menyesuaikan (fleksibel) dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sering kali yang terjadi malah sebaliknya, perbedaan-perbedaan  tersebut menciptakan ketegangan hubunagn antaranggota masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk sebagaimana dijelaskan oleh Van de Berghe
1. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbedas
2.Memiliki struktur social yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang besifat non-komplementer
3.Kurang mengembangkan consensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai social yang  bersifat dasar
4. secara relative sering kaili terjadi konflik di antara kelompok yang satu dengan yang lainnya
5. Secara relative integrasi social tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi
6.Adanya dominasi  politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain
            Realitas di atas harus diakui dengan sikap terbuka,logis dan dewasa karena dengannya, kemajemukan yang ada dapat di pertumpul. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan,besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa, seperti :
  • Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya.Disharmonisasi dibawa oleh virus paradox yang ada dalam globalisasi.Paket globalisasi begit memikat masyarakat dunia dengan tawarannya akan keseragaman global untuk maju bersama dalam komunikasi gaya hidup manusia yang bebas dan harmonis dalam tatanan dunia, dengan menyampingkan keunikan keberagaman manusia sebagai pelaku utamanya.
  • Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memuncukan masalah yang lain,yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • Eksklusivisme,rasialis, bersumber dari superioritas diei, alasannya dapat bermacam-macam, antara lain; keyakinan bahwa secara kodrati ras/ sukunya kelompoknya lebih tingi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu
  • Semangat religious
  • Semangat nasionalisme
  • Semangat pluralisme
  • Semangat humanism
  • Dialog antar umat beragama
  • Membangun suatu pola komonikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar umat beragama, media massa, dan harmonisasi dunia
Keterbukaan, kedewasaan sikap,pemikiran global yang bersifat inklusif, serta kesadaran kebersamaan dalam  mengarungi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan bagi terwujudnya sebuah bangsa yang Bhineka Tunggal Ika. Menyatu dalam keragaman,dan beragam dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatkan,segala keanekaragaman dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik bersama.Sikap inilah yang perlu dikembangkan dalam pola pikir masyarakat untuk menuju Indonesia raya merdeka



D.PROBLEMATIKA DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama ,suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas social ekonomi, jenis kelamin, kondisi, fisik tubuh, usia orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik. Serta batas negara, dan kebangsaan seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia di dasarkan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM). Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecualian tidak dapat dipisahkan, dan saling tergantung. Pasal 281 Ayat (2) UU NKRI 1945 telah mengaskan bahwa: “Setiap orang berhak atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif. ”Sementara itu Pasal 3 UU No. 30 Tahun 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa “...setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat. Prinsip non-deskriminatif menunjukkan bahwa deskriminasi telah menjadi realitas yang problematik, sehingga :
  1. Komunitas internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi berbagai belahan dunia;
  2. Prinsip non-deskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk hidup dalam kebebasan, keadilan, dan peramaian.
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya faktor- faktor penyebab, antara lain adalah:
  1. Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang terutama ekonomi.
  2. Tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
  3. Ketidakberdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

Problematika lainya yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya disintegrasi bangsa. Ada 6 faktor utama yang menyebabkan disintegrasi bangsa, yaitu :
  1. Kegagalan kepemimpinan
  2. Krisis ekonomi
  3. Krisis Sosial
  4. Krisis politik
  5. Demoralisasi tentara dan polisi
  6. Intervensi asing
Salah satu hal yang menjadi solusi adalah Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat yang “majemuk” dan “heterogen”. Bhinneka Tunggal Ika ini harus benar-benar dipahami dan menjadi pedoman alam berbangsa dan benegara.
  1. Manusia beradab alam Keberagaman
Peradaban adalah salah satu perwujudan kebuayaan yang bernilai tinggi, indah, dan harmonis yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat yang bersangkutan, misalnya, adab , sopan santun, budi pekerti, seni dan sebagainya.
Masyarakat sebagai satu komunitas yang beragam penuh perbedaan pandangan bahkan kepentingan, Tuhan yang menciptakan manusia alam keberagaman, alam realitas  kehidupan keragaman telah meluas alam wujud perbeadan status, kondisi ekonomi, relasi, sosial, dan sampai cita-cita perorangan maupun kelompok tanpa dilandasi sikap arif dalam memandang perbedaan akan menuai konsentrasi panjang berupa konflik dan bahkan kekerasan di tengah-tengah kita.


Dalam hal ini maka terdapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di tengah masyarakat antara lain:
1. Teori hubungan masyarakat, memiliki panangan bahwa konflik yang sering muncul di tengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbeadan bisa dilatarbelakangi  SARA bahkan pilihan ideologi politiknya.
2. Teori identitas  yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan.
3. Teori Kesalahpahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan ketidakcocokkan dalam cara-cara berkomunikasi di antara budaya yang berbeda.
4.Teori Transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial-budaya dan ekonomi.
Faktor-faktor Terjadinya Perubahan Sosial-Buaya
Faktor-faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial ada 2 macam, yaitu berasal dari luar masyarakat dan dari alam itu sendiri.
Faktor yang berasal dari luar masyarakat         
  1. Akulturasi , suatu kebudayaan tetentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut melebur ke dalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak menyebabkan hilangnya kepribadian.
  2. Difusi, penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat yang lain, sedikit demi sedikit , hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya perpindahan atau penyebaran manusia dari satu tempat ke tempat yang lain.
  3. Penetrasi, Penetrasi ialah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang didatangi penetrasi tersebut dinamakan penetration violent. Selain itu ada jenis penetrasi lain, yaitu masuknya unsur kebudayaan asing tanpa sengaja dan tanpa paksaan sehingga saling mempengaruhi satu sama lain.
  4. Invasi, Invasi yaitu maksudnya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan peperangan bangsa asing terhadap bangsa lain, penaklukan itu pada umumnya dilanjutkan dengan penjajahan, selama masa penjajahan itulah terjadi pemaksaan masuknya unsur-unsur asing ke dalam kebudayaan bangsa-bangsa terjajah.
  5. Asimilasi, Asimilasi adalah proses penyesuaian  seseorang/ kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.
  6. Hibridisasi, Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penududuk setempat. Hibridisasi umumnya bersifat individu, walaupun tidak menutup kemungkinan perubahan akibat perkawinan campuran meluas hingga ke lingkungan masyarakat sekelilingnya, akibat hibridisasi ialah munculnya kebudayan baru yaitu setengah kebudayaan asing dan setengah kebuyaan setempat.
  7. Milenarisasi, Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yaitu berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi subkultural yang baru.
Perubahan yang terjadi karena pengaruh dari alam
  1. Sistem pendidikan yang maju.
  • Inovasi  adalah pembauran unsur teknologi dan ekonomi dan kebudayaan
  • Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat walaupun ide baru yang diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat.
  • Invention adalah pendapatan atau perolehan hal-hal baru yang dilakukan melalui usaha yang sungguh-sungguh walaupun melalui trial and error
  • Enkulturasi atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan sistem norma (meliputi norma susila,adat, hukum dan agama) yang hidup dalam masyarakat.

  1.  Menghargai hasil karya orang lain.
  2. Adanya keterbukaan di dalam masyarakat.
  3. Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation).
  4. Penduduk yang heterogen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Pertama Menggunakan Layanan Aplikasi Gojek....

Pengalaman Pertama Menggunakan Layanan Aplikasi Gojek Pertama sekali saya menggunakan aplikasi ini berhubung pada saat motor saya bocor...